Selasa, April 22, 2008

Hari sepi yang membuat hampir gila





Malam itu terasa lebih dingin dari biasanya. Aku sudah sangat siap untuk membaringkan tubuh di ranjang dan tidur seperti biasanya. Namun kumelihat, ayahku baru sampai rumah, beliau dari London. Membuat kejutan seperti ini memang luar biasa bagi saya, dan spontan saya memeluknya saja, setelah itu lagsung saya tidur.



Pagi yang cerah, hmm... Sepertinya sudah tidak pagi lagi, tanyaku dalam hati, saya menengok ke jam dinding yang membisu, HAH? jam 2.30 pm . Tidur macam apa saya ini? Ayah langsung mendobrak pintu kamar dan memaki, MAU JADI APA KAMU JAM SEGINI BARU BANGUN? KAMU PIKIR DENGAN SEPERTI INI KAMU BISA MASUK ITB?? Mulajlah cermah akbar seantero rumah saya dibuka dengan resmi.

Ceramah berjalan lancar dan saya sukses tidak mendengar omelan sang Ayah. Setelah usai, saya langsung mencoba belajar lagi.

Informasi kejadian :

4.30 = buka buku. mengerjakan soal2 yang ada

4.51 = buku tergeletak di lantai

5.00 = sukses terlelap.

Gila, ujar ayah saya melihat kelakuan sang anak yang sangat tidak dapat ditoleransi. Namun mau bagaimanapun saya tetap anak beliau, jadi tidak mungkin terjadi pengusiran dan kawan-kawannya. Akhirnya saya hanya terdiam, termenung menunggu ajal. Yah enggaklah!

Seperti itulah keseharian saya pada hari pertama sang ayah dijakarta setelah 10hari di London.

Minggu, April 20, 2008

Malam minggu dingin yang membuat semua penasaran

Sabtu pagi kubangun menatap hari tanpa arti yang tidak terlalu jelas bagi manusia biasa seperti kita.
Ku berdiri, melihat kanan kiri, sepi sekali.
Akhirnya ku ber inisiatif untuk menyalakan komputer untuk menggunakan jasa internet yang sering disalahgunakan oleh warga.
Ku selami dunia maya yang sedang merajalela di seluruh dunia ini, maraknya permainan maya yang merajai pasar internasional membuat saya muak akan semua kelakuan tikus rakus yang sering disebut lintah darat, padahal mereka tikus.
Bercanda, bersenda gurau, itu semua sudah menjadi kebiasaanku setiap hari dalam mengudara di dunia maya yang sebenarnya tidak ada beda dengan sampah jika kita salahgunakan seperti biasanya para anak-anak sekolah yang merasa hidupnya tidak bekerja dengan seperti diinginkan mereka.
Kalau dipikir, ini lah dunia, kadang tidak bisa sama seperti yang kita inginkan, dan kata-kata itu jelas tidak dapat disanggah oleh siapapun, walaupun presiden dunia sekalipun, kecuali tuhan.
hmm...

Sepertinya sekarang sudah jam 11 malam.
Cukup lama juga saya menyelami dunia maya hari ini.
Memang benar kata orang, kita memang lupa waktu, lupa makan, lupa minum, dan lupa solat jika kita sudah berada di depan layar berukuran 17'' yang sering disebut LCD komputer. Belum makan, mandi, semua yang seharusnya sudah dikerjakan, malah tidak dikerjakan sama sekali karena alat ini.
Memag tidak semua salah dia, salah saya yang mulai memutuskan menggunakan ini dengan tidak kenal waktu. Akhirnya kuhabiskan malam minggu dingin ini sendiri bersama komputer kesayanganku ini.
Kunyalakan MSN messenger milikku, dan mulai ku sapa semua teman ku, hey, lagi dimana? lagi di PIM, di foodfest, dan di mana-mana yang pasti tempat gaul anak jakarta. Hanya saya seorang yang dirumah.
Huh,

Karena kesal, kulampiaskan saja kekesalan ini dengan memukul sansak yang menggantung di ruang tengah rumahku ini.
Sampai aku baru selesai melampiaskan sampai sekitar jam 2 pagi, kurasakan keringat menetes di dada ku dari wajahku, ku seka air itu, dan mulai untuk membersihkan semuanya, membuat tubuhku segar dengan kegiatan mandi dini hari(jam 3.45 am).
Setelah menjadi segar, saya merasa lemas, tetapi tidak mengantuk, akhir nya mencoba membaca buku, dan mencari kegiatan yang bermakna walaupun sebenarnya tidak sama sekali.
Setelah mulai mengantuk, saya melihat jam yang terpaku di dinding lusuh kurang ter-urus itu, kuperhatikan, dan ternyata sudah jam 7 pagi, tersentak aku, dan langsung mencoba tidur untuk melupakan semua dan menghilangkan lelah dan letih saya.

Setelah bangun, " wah, segar sekali ! " ujarku.