Sabtu, Mei 03, 2008

Gairah petarung yang sudah mendarah daging

Darah petarung mengalir deras dalam tubuhku!!

Aku tidak pernah tahu bahwa sebenarnya pertarungan adalah sebuah keindahan dalam sebuah sisi. Namun semua ini kusadari ketika aku beranjak dewasa dan belajar mengerti arti hidup. Hidup bukan sekedar sadar akan kelanjutan hidup selanjutnya, tapi memahami hidup ini dengan mempersiapkan hidup di masa yang akan datang. Pertarungan sudah menjadi kegiatan saya sehari-hari, namun itu sangat tidak lazim bagi seorang remaja seperti saya untuk melewati hidup seperti ini, jadi saya rahasiakan kehidupan yang penuh pertarungan ini. Saya menyimpan penuh kesal. karena saya adalah orang yang tidak bisa menerima hinaan orang atau diremehkan. Sedangkan mereka anak-anak remaja lain yang melihat saya selalu memiliki rasa ingin adu hantam dengan saya. Memang hal itu sangat biasa bagi saya, tapi mereka tidak pernah menyadari apa yang akan terjadi pada diri mereka yang terlalu sombong akan kelebihan di dirinya yang sebenarnya tidak ada apa-apa nya.

Memang sulit menjelaskannya kepada mereka, kalau belum tersandung batu, merek belum berhenti. Sudah banyak korban berjatuhan yang saya habisi karena ulah mereka sendiri. Peringatan saja tidak cukup.

Malam ini adalah malam yang tidak aneh bagiku, tapi agak sedikit berbeda denga hari-hari sebelumnya. Karena hari ini saya mempunya gairah berkelahi yang sangat tidak teratur dan sangat liar, setiap kali saya melihat sansak, saya selalu memukul hingga terpental dan kembali saya hantam, saya membuka website-website mengenai perkelahian jalan, dan saya mempelajari ulang semua yang telah saya pelajari di dojo dulu, dan dengan rasa ingin berkelahi yang amat sangat, saya hanya melawan angin yang sangat sia-sia. Namun malam ini kuurungkan niatku untuk berkelahi, aku mencoba menyalurkannya dengan hal lain, seperti berolahraga saja walaupun seperti menjurus ke arah perkelahian jalanan, namun, setidaknya menjadi sedikit lebih positif dan konsisten, salah satu hal lainnya adalah menyalurkannya dengan bermain musik, dan yang sedang saya lakukan sekarang juga memberikan hasil yang sangat positif, yaitu menulis. Kemarin (020508) hampir terjadi perkelahian massal antar anak sma, saya sebagai salah satu petinggi di suatu kubu, saya memberikan masukan-masukan dari pengalaman saya terhadap orang-orang baru yang saya pikir sangat berpotensi untuk menggantikan posisi saya sebagai salah satu jendral nya. Akhirnya semua berakhir tidak seperti yang saya harapkan. Dapat anda bayangkan!!
Semua sangat mengagetkan dan menyentuh. Semoga kalian mengerti.
-Mohammad 'the invisible jab' Riphat, The General of Alcatraz 06-09-